Total Tayangan Halaman

Kamis, 16 April 2015


 Dear Someone...

Saat hati ini tengah mengisi kekosongan, mencoba menyembuhkan relung hati yang tersakiti. Sosok dirimu hadir dan menjadi obat penyembuh bagi diriku. Ntah mengapa hal ini bisa terjadi, dan ntah mengapa hati ini memilih engkau. Aku pun sebenarnya tak tahu alasan mengapa harus engkau yang aku suka. Aku mencoba menyembunyikan perasaan ini selama demo ekskul. Ntah mengapa hati ini hanya tertuju padamu.

Aku tau tidklah mudah dekat denganmu. Aku mencoba menutupi perasaan ini, akan tetapi diriku tidak bisa melakukan semua itu. Apalagi semenjak teman-teman sekelasku telah mengetahuinya. Mereka selalu selalu bertanya mengapa aku menyukaimu, padahal fisikmu tidaklah sempurna. Akan tetapi aku tidak memandang dari kesempurnaanmu. 

Aku tidak tahu alasan sebenarnya menyukaimu...
Aku menyukaimu saat senyum manis itu kau tunjukkan...
Aku menyukaimu saat engkau dengan gagahnya menggunakan seragam pramuka...
Aku menyukaimu saat engkau berjalan dengan menawannya...

Ah... Ntahlah aku tidak bisa menyebutkannya, terlalu sulit untuk ku ungkapkan...
Aku sungguh menyukaimu wahai sosok pria penyembuh luka di hatiku...

Terimakasih engkau telah hadir, walaupun kemungkinan aku memilikimu itu mustahil... Seandainya engkau tidak berperasan yang sama padaku, aku rela menerimanya... Karena dengan memandangimu pun aku sudh bahagia... 

Menurutku bahagia itu sederhana, saat hati gundah dan engkau hadir mengisi relung hati ini. Semua rasa sait itupun perlahan hilang... Bukannya aku berperasaan seperti ini itu karena aku melampiaskan rasa sakit ini kepada dirimu, akan tetapi perasaan itu hadir dan muncul begitu saja. Bagai aliran air yang mengikuti aliran aliran tersebut kemana perginya... Karena perasaan itu tulus datang dengan sendirinya...

Engkaulah senyuman terindahku, andai bumi dan bulan mendengar permintaan ini, aku ingin sekali memilikimu, aku jatuh cinta begitu saja...
Suatu hari mengkin engkau akan mengetahuinya...
Ya, someday... 
#MFA

(Maaf nih kalau acaka-acakan bahasanya, maklum masih perdana menyalurkan hobby menulisnya, harap di maklum...)

(Kisah tersebut bisa menjadi fakta, ataupun fiktif belaka tergantung anda para pembaca yang menyikapinya)